Serunai adalah salah satu alat musik tiup khas daerah Sumbawa yang sangat sulit dimainkan. Selain harus bisa memainkan melody khas dalam mengiri para penabuh gendang dan pemain gong, pun harus pintar mengolah nafas yang sangat panjang, karena alunan serunai sekali ditiup pantang putus sampai akhir sebuah judul irama.
Di era digital saat ini, di tengah sulitnya mencari peminat seni tradisonal, tidak disangka ternyata masih ada seorang anak yang tertarik menekuni alat musik tradisional. Apalagi alat musik yang sangat sulit untuk dimainkan.
Seperti kata pepatah " Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya ", demikanlah ungkapan bagi Sahrul siswa kelas tiga salah satu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) di salah satu kecamatan paling barat kabupaten Sumbawa ini, mendapat keahlian meniup serunai dari sang ayah.
Dalam pembicaraan dengan wartawan Nayad Indo via telepon, Camat Alas Barat H. Junaidi membenarkan adanya penuip Serunai cilik yang berasal dari desa Mapin Rea. Menurut Camat Alas Barat H. Junaidi, S.Pt. pada gelaran Pesona Moyo di kabupaten Sumbawa kemarin Sahrul ikut serta dalam tim musik tradisonal. Ini sudah kali kedua Sahrul ikut andil dalam kegiatan kecamatan. " kami sangat bangga memiliki peniup Serunai yang masih sangat muda" ungkap H. Jon sapaan akrab Camat Alat Barat H. Junaidi, S. Pt.
Ditemui pada salah satu rangkain hajatan adat perkawinan Sumbawa, putra pertama dari pasangan bapak Semarang dan ibu Saripah ini, memiliki harapan untuk bisa menguasai semua alunan melody serunai. " saya belajar meniup serunai semenjak duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar, tapi hingga saat ini saya belum merasa mampu, karena baru enam jenis melody pyang mampu saya kuasai ", pungkas siswa yang hobby bermain bola ini. (am).
0 comments:
Post a Comment