Blogg Uji coba, yang dikelola Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Nusa Tenggara Barat (NTB). Kirim artikelmu ke redaksi NAYADA INDO nayadaindo@gmail.com

Tekan Play (tunggu sekitar 30dt)

Budaya Suku Mbojo : Ntumbu Tuta ( Adu Kepala ) khas daerah Wawo



Bima, NAYADA INDO - Ntumbu tuta atau dalam bahasa indonesia yang berarti adu kepala, merupakan salah satu kesenian yang dimiliki oleh suku mbojo (sebutan untuk Suku Asli Bima - Nusa Tenggara Barat ) kini sudah mulai terlupakan oleh masyarakat bima pada zaman sekarang, di karenakan pemuda - pemuda pada zaman ini lebih memilih untuk mengikuti dan berkiblat pada kebudayaan orang  - orang barat yang dominan dengan kebebasannya, sehingga sedikit demi sedikit kesenian sendiri mulai terkikis dan memudar,

Namun dapat dkatakan bahwa tidak semua masyarakat bima acuh terhadap kesenian yang telah mula memudar tersebut, Masih banyak ternyata pemuda - pemuda bima yang perduli dengan kelestarian budaya bima, sehingga dengan segala usaha dan upaya yang seala kadarnya mereka membuat suatu event atau acara dengan bertujuan untuk mmunculkan kembali kebudayaan yang hampir hilang tersebut.


APA ITU NTUMBU TUTA ?

Ntumbu Tuta merupakan sebuah tarian yang berasal dari daerah Wawo, tepatnya di desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima - NTB. Tarian ini hanya dapat di lakukan oleh keturunan - keturunan dari nenk moyang mereka yang dahulunya memang menjadi penari Adu Kepala ( Ntumbu Tuta ), pada zaman dahulu tarian tersebut di tarikan oleh kaum perempuan saja, akan tetapi tradisi itu sudah berganti semenjak islam mulai masuk di daerah bima dan sekarang tarian ntumbu tuta hanya di lakukan oleh para kaum Adam.

gerakan yang ada di dalam tarian tersebut menyerupai gerakan pencak silat ( ilmu bela diri khas indonesia ) dengan diiringi alat musi yang berupa 1 Gong, 2 Gendang dan 1 alat musik Tiup khas Bima ( Serunai ). ketika musik mulai dimainkan sang guru memberi salam penghormatan kepada sang pencipta dengan gerakan tarian, lalu kemudian memanggil para penari untuk mulai menari, saat para penari mendapatkan aba - aba dari sang guru, maka para penari akan mulai berlari sekencang - kencangnya untuk mengadu kepalanya dengan penari lain yang memang sudah bersiap menerima hantaman kepala dari penari lain.

jika sang penari sudah di berikan aba - aba oleh si guru dan penari tersebut tidak mengadu kepalanya dengan penari lain, maka sang penari tersebut akan merasa kesakitan di bagian kepala, sehingga dia akan mencari benda yang keras untuk di adu dengan kepalanya. dan anehnya lagi kepala mereka tidak pernah mengeluarkan darah slama melakukan pertunjukan tersebut. tentu saja sebelum melakukan tarian yang berbahaya itu para penari sudah melakukan sebuah ritual terlebih dahulu, yaitu meminum air putih yang sudah di bacakan mantra oleh sang guru yang bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh.

By : Anggi Kusuma putra (AKP)

2 comments: